Dengan lajunya perkembangan technology digital cinematography camera dan post production ber imbas juga ke dunia industri kreatif di Indonesia, dulu bujet pembuatan sebuah layar lebar sangat tinggi untuk ukuran Indonesia sementara return modal producer tergantung jumlah penonton film yang membayar dan menonton film produksinya.
Bujet produksi yang besar karena raw material film layar lebar mengggunakan celluloid , memang hasil gambar memggunakan celluloid sangat bagus dan beberapa waktu yang lalu belum bisa di capai oleh camera digital atau digital cinematography.
Dengan lajunya perkembangan digital cinematography, kualitas gambar menjadi semakin baik dan mendekati hasil celluloid seperti yang di hasilkan kamera RED EPIC 5 K atau dari produk ARRI, ARRI ALEXA dan camera CANON C 300 yang akan masuk ke Indonesia bulan april ini (PL) kalau yang EF mounting sudah ada beberapa rental yang memiliki dan siap dipergunakan secara kreatif untuk memenuhi pasar film di Indonesia.
Disamping menggunakan kamera yang saya sebutkan diatas, ada beberapa camera DSLR yang bisa dipergunakan untuk membuat film layar lebar, seperti kamera Canon 5D mark II camera yang sangat popular untuk pembuatan video clip bahkan TVC atau iklan TV, harga kamera DSLR sangat terjangkau untuk dimiliki siapapun.
Tinggal sekarang bagamana cara membuat film layar lebar dengan benar , dalam arti mengikuti kaidah sinematografi, seperti lighting ratio, camera work, camera movement, type of shot dan lainnya, ini perlu pembelajaran ….
0 comments:
Post a Comment